Sekilas Tentang “Structural Engineer”

cctv
CCTV Headquarters

Ada banyak sekali profesi di dunia ini lalu mengapa saya melabuhkan hati pada profesi ini??. Tentunya bukan suatu kebetulan karena setiap pekerjaan membutuhkan individu yang mampu mengcover apa yang perusahaan perlukan. Sebagai lulusan teknik sipil sebenarnya bisa terjun ke dalam berbagai bidang, namun yang paling umum jelas sekali adalah bidang konstruksi. Karena tidak menutup kemungkinan untuk bekerja dimanapun, menurut pengamatan saya jarang sekali lulusan teknik sipil menganggur, terlebih-lebih lulusan dari universitas yang punya reputasi baik. Kecuali buat mereka yang sangat selektif pada suatu pekerjaan, ya wajar lah kita juga perlu bersikap idealis *jika memungkinkan

Ketika ditanya oleh keluarga, teman, atau kenalan tentang pekerjaan saya saat ini saya akan lebih senang mengutarakan jika saya adalah seorang “structural engineer” kelihatan lebih keren kan?? Ya karena memang itu lebih mantab dari pada saat menyebut diri saya konsultan perencana, sebenarnya sama saja cuma istilah asing lebih enak didengar. Tak jarang orang akan salah terka mengenai profesi saya, mereka selalu menduga bahwa saya adalah: arsitek?? kontraktor??, dengan nada sabar saya hanya bisa menjawab BUKANnnn!!!, Jadi begini loh pak, buk, dik, ses, broh structural engineer itu adalah bla…blaa..blaa.

Structural engineer sebenarnya adalah orang-orang dibalik layar yang memastikan bahwa suatu struktur benar-benar aman untuk dilanjutkan ketahap konstruksi. Bukan pekerjan mudah tentunya karena untuk membuat suatu bangunan siap dikerjakan dilapangan butuh engineer yang mumpuni, teliti dan bekerja dengan penuh dedikasi. Perusahaan jasa konsultan struktur dimana sang structural engineer bernaung juga ikut mempertaruhkan kredibiltasnya, maka dari itu kadang perusahaan konsultan struktur masih menyewa jasa praktisi profesional yang mengoreksi hasil desain hitungan dari konsultan struktur.

Apa yang structural engineer kerjakan di dalam suatu perusahaan sebenarnya hampir sama dengan materi yang didapatkan pada saat kuliah, bedanya sekarang harus diterapkan pada suatu objek yang real dan yang jelas lebih kompleks dari segi desain, tinggi, dan fungsi bangunan. Semakin kompleks suatu bangunan maka akan menjadi daya tarik tersendiri. Tantangan tersebutlah yang justru dapat memotivasi para engineer untuk memutar otak dalam menyelesaikan setiap perkara yang dihadapi. Pendimensian balok, kolom, wall, slab, pile cap dan juga penulangannya adalah yang biasa digarap, namun jauh diluar itu masih banyak yang harus di urus karena pekerjaan struktur tentunya dari bawah sampai atas, dari pondasi sampai atap.

Keberadaan saya ataupun kita sebagai structure engineer saat ini semakin dimudahkan dengan bantuan sofware 3D untuk memodelkan sebuah struktur secara total maupun parsial, dengan demikian pekerjaan akan lebih cepat. Output dari sofware tersebut juga dapat digunakan untuk mengecek keamanan maupun tulangan yang dipelukan oleh komponen struktur, namun ingat bahwa No computer program can replace the engineering judgment of experienced  engineer. It is well said that an incapable engineer cannot do with a ton of computer output what a good engineer can do on the back of  an envelope, sepenggal sajak teknik yang pernah saya baca dari salah satu buku.

Regulasi tentang perencanaan bangunan juga selalu diupdate dalam jangka beberapa tahun sekali begitu juga dengan sofware dan teknologi konstruksi yang terus berkembang,  maka dari itu para engineer harus selalu belajar hal-hal baru untuk menambah wawasan mengenai code-code terbaru dan cara penggunaan sofware dengan benar. Perubahan sering kali menimbulkan kebingungan, yaa wajarlah lah ya namanya juga barang baru kalau sering dipakai pasti juga akan terbiasa. Mengapa kita mesti terus belajar??, karena tidak menutup kemungkinan jika para structural engineer akan cenderung menjadi follower atau mesin hitung jika saja masih cuek terhadap perubahan dan selalu menunggu draf yang engineer lain ciptakan.

Para structural engineer akan lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer, jadi bagi anda yang tidak betah duduk berlama-lama saya sarankan untuk mencari-cari apa profesi yang lebih sesuai dengan anda. Saya sendiri sebenarnya juga tidak betah untuk memandangi layar monitor dengan durasi cukup lama, namun saya tertantang untuk mempelajari ilmu perencanaan dari perusahaan jasa konsultan dari situ saya mulai terbiasa dan mengubah sudut pandang saya bahwa ini yang saya cari.

          Lalu bagaimana dengan pendapatan seorang ahli struktur ini? 

Saya menyebutnya ahli struktur karena yaaa memang bisa dibilang structural engineer cukup piawai dibidangnya, sebuah desain komponen struktur bisa terwujud berkat tangan-tangan mereka, salah banyaknya seperti itu. Jika dihitung-hitung sebenarnya pendapatan seorang structural engineer untuk ukuran fresh graduate tidak rendah juga tidak terlalu tinggi istilah Fifth Harmony yaaaa worth it lahhhMenurut penerawangan saya pendapatan seorang structural engineer baru gak akan jauh berbeda dengan teman-teman yang bekerja di kontraktor maupun developer, tapiiii jangan dibandingkan dengan konsultan, kontraktor, ataupun developer asing, sudah jelas gak sebanding.

Di luar semua yang ada di atas yang paling terpenting adalah dimanapun kita bekerja dan apapun profesi kita lakukanlah dengan kesinergian tangan, hati , dan otakmu. Structural engineer bukanlah profesi yang sangat difavoritkan, namun yang perlu anda ketahui profesi ini cukup menjanjikan. Tapi ingattttt…..jangan menjanjikan sesuatu yang tidak bisa anda tepati…zzzzzzzzz.*Abaikan kalimat terakhir.

Jakarta, 13 September 2015

Berkah Dalem 🙂

7 thoughts on “Sekilas Tentang “Structural Engineer”

  1. Kalo bisa jelasin tentang semua yg berkaitan dg T.sipil. Belum tentu d kampus dpt beginian, ya paling2 fokus ke materi heheee..

    Like

  2. Waaaah menarik yaa kak🙏
    Saya ada kenalan orang HK, dia bilang kerjanya “structural engineer” langsung cari apa itu ? Eeeh baca ini kerren yaa.
    Sehat dan bahagia selalu dengan keluarga, lancar dan sukses 💪🙏

    Like

Leave a comment