Kenapa Harus Lembur ???

“Lembur” adalah satu kata yang bisa menunjukkan status sosial suatu individu. Setidaknya dengan berkata “saya sedang lembur” bisa ditangkap bahwa orang ini punya kesibukan yang padat atau pekerjaan yang cukup strategis untuk dijadikan calon pasangan..hahahahha. Kerja overtime adalah hal menyiksa bagi sebagian karyawan namun disisi lain bisa mendatangkan rezeki lebih. Berikut saya paparkan dari beberpa sumber yang telah saya himpun mengapa harus kerja lembur.

  1. Project dikejar deadline

Hari ini lembur, besok lembur, lahh lahh besoknya kok masih harus lembur lagi, bisa didaulat jadi pemeran utama serial  ” Man Of The Overtime” nih. Untuk alasan yang satu ini kerja lembur memang tidak bisa ditunda-tunda karena sudah bagian dari tanggung jawab dan sifatnya memang mendesak. Kerja kerja, kerja, layaknya slogan kabinet Pak Jokowi saat ini wajib dilakukan pada sesi ini, bisa jadi dalam fase ini rasanya kok 1×24 jam masih kurang yaaa, mau lapor juga bingung sama siapa, padahal yang belum disentuh masih seabrek. Mau istirahat ingat kerjaan, mau makan ingat kerjaan, kemana-mana ingat kerjaan ohhhh kok lebih deg-deg an ya ketemu bos waktu kerjaan deadline timbang ketemu mantan…ckckckckck.

  1. Bulan depan banyak kebutuhan

Mungkin ada beberapa karyawan yang lembur kerja untuk menambah pemasukan bulan depan. Setelah dihitung-hitung, mau beli gadget baru, tv, mesin cuci strika, jalan-jalan kesana kesini….lohhh kok kurang kayaknya ya, bisa celaka nih rasa-rasanya kalau gak keturutan. Merasa pemasukan bulanan tidak cukup untuk menunjang pengeluaran yang sifatnya barang kali tidak terlalu mendesak maka disiasatilah dengan pulang lebih lama dari biasanya. Karyawan memang selalu punya inisiatif lebih kalau sedang kepepet…zzzzz. Sebenarnya hal seperti ini tidak bisa dibenarkan karena memang akan menambah tanggungan perusahan.

  1. Pencitraan

Gak ada kerjaan yang mendesak tapi pulang larut malam terus, apalagi ada kerjaan bisa-bisa gak pernah pulang yak..hahahaha. Bisa jadi kerja lembur bukan karna ingin menyelesaikan kerjaan yang terbengkalai namun disisi lain mungkin untuk menarik simpati atasan. Bos pulang malam kalau bisa ya saya lebih malam lah, kalau gak pulang-pulang juga ya terpaksa saya yang pamit pulang duluan hahahaha. Disatu sisi mungkin ini baik buat menaikkan rating dihadapan atasan, namun disisi lain juga mungkin akan menjadikan pergunjingan bagi sesama rekan kerja. Saya rasa prestasi kita bisa ditunjukkan dengan kinerja dan atasan akan tahu yang memang sedang bekerja atau sedang bersandiwara.

  1. Datang terlambat

Sebelum tidur sudah komitmen pasang alarm jam 05.00, okee alarm berhenti tidur lagi, bangun sudah jam 08.30. Setiap hari kerja seperti itu, dengan datang terlambat tentu saja akan ada potongan baik itu uang transport atau yang lainya. Otak engineer memang kadang bekerja lebih cerdas dari biasanya, apalagi soal mengefesienkan peluang dan keadaan. Datang sudah terlambat nihh, yahh dari pada tekor kan mending lembur aja deh, lumayan buat nutup potangan akibat terlambat. Bisa-bisa malah lebih besar lemburan ketimbang potongan, namun alangkah lebih baiknya tidak terlambat dan bisa lembur.

  1. Nunggu jam macet

Hidup di Jakarta yang serba padet terutama untuk kendaraan bermotor bisa jadi alasan untuk menunda jam pulang. Sudah kerja capek, belum lagi pulang di jalan macet wahh..wahh jadi doubel lelahnya. Kepadatan jam pulang kantor bisa ditandai mulai jam 17.00-19.00, mungkin tidak berlaku sama untuk setaip wilayah. Berkaca dari situ bisa disetting mungkin dengan pulang jam 20.00. Pulang lebih lama bisa jadi keuntungan tersendiri, gimana tidak untung, sudah dapat lemburan, jalan mulai normal, sampai tujuan tepat waktu, dan bisa langsung istirahat. Tentu saja hal ini jangan diterapkan untuk yang rumahnya terlalu dekat atau terlalu jauh. Bisa-bisa yang terlalu jauh gak dapat angkutan lagi dan  lahhhh gak jadi pulang.

  1. Malas pulang cepat

Lagi banyak masalah dirumah nihh, mau melangkahkan kaki buat kembali kok berat banget rasanya, kayaknya dah betah banget di kantor dan rasanya dah kayak second home. Padahal niatnya mau tidur di kantor tapi kok gak disediain kasur zzzzz.Lihat cucian menumpuk di rumah, tinggal sendirian gak ada hiburan makin memperkeruh suasana lah. Alasan seperti ini sebenarnya jarang sekali saya alami, bahkan tidak pernah, karena sebisa mungkin buat saya datang sepagi mungkin dan pulang secepat mungkin. Namun ada beberapa sumber yang mengalami hal ini.

  1. Nyicil kerjaan

Akhir bulan mau cuti jalan-jalan tapi kok firasatnya bulan depat bakal dikejar-kejar owner nih buat progress project. Dari pada keburu-buru mending pelan tapi pasti kerjakan hal-hal yang mendasar terlebih dahulu, ntar detail yang sifanya komplementer bisa mendadak aja deh kalau memang dibutuhkan. Lupakan sejenak waktu buat nonton, shopping, dan yang lainya buat nyicil kerjaan, lumayan kan biar gak terlalu over pressure pas lagi padet-padetnya kerjaan. Lagian dengan tidak terburu-buru setidaknya dapat mengurangi risiko kemungkinan terbesar dari  human eror.

  1. Jabatan

Setiap petinggi yang memegang amanah penting dalam perusahaan pasti punya kebiasaan masing-masing untuk urusan waktu kerja. Dalam dunia konstruksi terutama untuk perusahaan konsultan struktur seperti tempat saya bekerja saat ini rata-rata hampir setiap hari yang punya jabatan penting jarang sekali pulang cepat. Mulai dari manager sampai direktur utamapun selalu pulang lebih malam ketimbang engineer pada umumnya. Tanggung jawab yang besar, jumlah proyek yang lebih banyak, harus mengoreksi kembali kerja engineeer, dan urusan relasi yang harus deselasikan secepatnya membuat jabatan menjadi salah satu hal yang membuat petinggi perusahaan harus kerja overtime.

    9. PDKT teman sekantor

Angin segar muncul ketika muncul desas-desus bakal ada anak baru nihh. Baru sebulan masuk tapi dah dikasih kepercayaan lebih, jadilah sitarget sering lembur dan pulang lebih malam. Tak ingin membuang kesempatan dan berniat menguji peruntungan akhirnya diputuskanlah maju secara independen untuk mendekati doi. Gak ada kerjaanpun dibela-belain lembur hanya untuk obrolan yang sepatah dua patah kata dan mungkin sangat tidak membantu untuk jalan kedepannya. Selang waktu tak begitu lama datanglah badai terdengar kabar bahwa si doi akan segera menikah dalam waktu dekat, sia-sia deh lemburnya…hahahahha.

Dari alasan- alasan di atas mungkin salah satunya yang pernah atau sering anda lakukan, namun menurut hemat saya selagi bisa kerja efektif sesuai jam kerja pulanglah tepat waktu. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar tidak terjebak dan tidak terlalu terpaku pada rutinitas kerja.

Jakarta, 17 April 2016

Berkah Dalem 🙂

 

6 thoughts on “Kenapa Harus Lembur ???

Leave a comment